Selasa, 26 April 2011

Larutan Baku

Larutan baku adalah larutan suatu zat terlarut yang telah diketahui konsentrasinya. Terdapat 2 macam larutan baku, yaitu:

1. Larutan baku primer

Adalah suatu larutan yang telah diketahui secara tepat konsentrasinya melalui metode gravimetri. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.

Contoh: K2Cr2O7, AS2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.

Syarat-syarat larutan baku primer:

- mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan(jika mungkin pada suhu 110-120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni.

- tidak bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam penimbangan di udara.

- zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji kualitatif dan kepekaan tertentu.

- sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekivalen yang besar, sehingga kesalahan karena penimbangan dapat diabaikan.

- zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.

- reaksi yang berlangsung dengan pereaksi tersebut harus bersifat stoikiometrik dan langsung. kesalahan titrasi harus dapat diabaikan atau dapat ditentukan secara tepat dan mudah.

2. Larutan baku sekunder

Adalah suatu larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan jalan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.

Contoh: AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2

Syarat-syarat larutan baku sekunder:

- derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer

- mempunyai BE yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan

- larutannya relatif stabil dalam penyimpanan

Titrasi asam basa disebut juga titrasi netralisasi asam basa, dimana jumlah asam yang mengandung 1 mol H+ akan selalu bereaksi secara sempurna dengan jumlah basa yang mengandung 1 mol OH-. Titik dalam titrasi dimana jumlah asam dan basa berada dalam jumlah yang sama dan disebut titik ekivalen. Penentuan konsentrasi larutan asam melalui perhitungan volume titrasi larutan basa dan garam dari asam lemah dengan larutan baku asam disebut asidimetri.

Dalam hal ini jumlah asam yang tepat ekivalen ditentukan dengan jumlah basayang ada. Penentuan konsentrasi larutan basa melalui perhitungan volume titrasi larutan asam dan garam dari basa lemah dengan larutan baku basa disebut alkalimetri. Disini jumlah basa yang tepat ekivalen secara kimia ditentukan dengan jumlah asam yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar